Sejarah Perekonomian Indonesia
Sejarah perekonomian
Indonesia merupakan suatu catatan penting untuk melihat bagaimna perkembangan
perekonomian Indonesia. Kondisi perekonomian Indonesia mengalami banyak
dinamika di tahun 1980-an, pada tahun 1983 terjadi resesi global dan berdampak
pada perekonomian Indonesia dan terjadi deregulasi perbankan.
Berikut Pembagian sejarah perekonomian di Indonesia
:
1.
Periode
Pra Kolonialisme
Merupakan masa masuknya
penjajah yang secara sistematis menguasai kekuatan ekonomi dan politik di
wilayah nusantara. Era kolonialisme merupakan era dimana kekuatan Eropa belum
menguasai daratan dan perairan Indonesia.
Indonesia adalah Negara yang memiliki letak
geografis yag sangat strategis karena berda diantara dua benua(Asia dan Eropa)
serta dua samudra (Pasifik dan Hindia), sebuah posisi yang strategis dalam
jalur pelayaran perdagangan antar benua. Pada abad ke-12 mulailah berdatangan
para pedagang atau lebih dikenal dengan para Guzarat dari Timur Tengah. Perdagangan
di masa kerajaan kerajaan tradisional mempunyai sifat kapitalisme politik
dimana pengaruh raja-raja di dalam perdagangan itu sangat besar. penggunaan
koin mas dan koin perek sudah dikenal pada masa itu, namun penggunaan uang
masih terbatas, karena perdagangan barter banyak berlangsung dalam system
berdagangan.
Kegiatan utama perekonomian adalah :
·
Pertanian, umumnya monokultura
·
Eksplorasi hasil alam
·
Perdangan besar antarpulau dan
antarbangsa yang sangat mengandalkan jalur laut
Kerajaan – kerajaan besar yang pernah muncul dalam sejarah
Indonesia diantaranya Sriwijaya (abad ke-8), Majapahit (abad ke 13-15) maupun
Banten (abad ke 17-18) merupakan kerajaan yang sangat menguasai tiga kegiatan
ekonomi diatas.
2.
Sistem
Monopoli VOC
Sistem monopoli VOC
terdapat dala masa penjajahan Belanda sekitar 1602-1942. Belanda masuk ke Indonesia pada tahun 1602,
hal ini dilakukan dengan memanfaatkan perpecahan diantara kerajaan kerajaan
kecil di Indonesia.
VOC berdiri di Indonesia pada tahun 1602 yang tujuan
utamanya yaitu mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah- rempah
di Indonesia terjadi selama 3,5 abad. VOC mengincar kota Jayakarta, J.P Coen
yang menjabat sebagai gubernur VOC melakukan penyerangan yang menyebabkan
runtuhnya kota Jayakarta sehingga terbentuklah sebuah kota baru bernama
Batavia.VOC melakukan politik divide et Impera atau politik mengadu domba
kepada kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. VOC diberikan hak OCtrooi (Hak
Istimewa) yang diantaranya yaitu :
·
Hak Monopoli Perdagangan
·
Hak mencetak dan mengeluarkan uang
·
Hak mengadakan perjanjian
·
Hak mengumumkan perang
·
Hak menjalankan kekuasaan kehakiman
·
Hak memungut pajak
·
Hak memiliki angkatan perang
·
Hak menyelenggarakan pemerintah sendiri
Dengan adanya hak tersebut maka kongsi dagang yang
sering di sebut “Kompeni” VOC memonopoli seluruh rempah rempah dan bahkan
mengaruskan kerajaan-kerajaan menyerahkan hasil buminya. Bentuk aturan taman
paksa yang ditetapkan VOC adalah:
·
Aturan monopoli dagang, yaitu menguasai
seluruh perdagangan rempah-rempah
·
Preangerstelsel, yaitu kewajiban yang
dibebankan kepada rakyat Priangan untuk menanam kopi.
·
Contingen Stelsel, yaitu pajak yang
harus dibayar oleh rakyat dengan menyerahkan hasil bumi
·
Verplichte Leverantie, yaitu kewajiban
menjual hasil bumi hanya kepada VOC
dengan harga yang telah ditetapkan.
3.
Sistem
Tanam Paksa
Merupakan peraturan
yang dikeluarkan oleh Gubernur Jendral Johannes Van Den Bosch, meniru gaya
pemerintahan Deandles dan Raffles
Johannes Van Den Bosch menggunakan cara
mengekspolitasi tenaga kerja penduduk pribumi untuk mewajibkan setiap penduduk
pribumi untuk menyisihkan sebagaian tanahnya
(20%) untuk ditanami komoditi ekspor khususnya tebu, kopi dan tarum.
Ketentuan-ketentuan yang diterapkan oleh Van Den Bosch sebagai berikut:
·
Para Petani yang mempunyai tanah diminta
untuk menyediakan seperlima tanahnya untuk ditanami tanaman perdagangan yang
sudah ditentukan
·
Hasil penanaman tanaman perdagangan
harus diserahkan kepada pemerintah Belanda.
·
Tanah yang digunakan untuk menanam
tanaman wajib tersebut dibebaskan dari pembayaran pajak.
·
Tenaga dan waktu untuk menggarap tanaman
perdagangan tidak melebihi dari tenaga dan waktu dari menanam padi
·
Bagi mereka yang tidk memiliki tanah
wajib bekerja selama 66hari dalam setahunnya
·
Penggarapan tanah untuk menanam tanaman wajib diawasi langsung oleh penguasa
pribumi
·
Kegagalan panen wajib menjadi
tanggungjawab pemerintah.
Namun dalam kenyatannya banyak sekali penyimpangan
yang terjadi seperti rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi
waktu yang telah ditentukan, lahan tetap dikenakan pajak, sawah dan lading
petani terbengkalai karena dipusatkan dalam penanaman tanaman wajib dll. System
tanam paksa menyebabkan banyak dampak kelaparan, korban jiwa.
4.
Sistem
Ekonomi Kapitalis Liberal
Merupakan system yang
memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan
kegiatan bagi individu. Contoh Negara penganut liberal yaitu Amerika Serikat, Jerman, Singapura, Mesir
dll.
Dalam system ini setiap warga Negara berhak mengatur
nasibnya sendiri. Tetapi pemerintah tidak boleh ikut campur dalam kegiatan
ekonomi halini dikarenakan tugas pemerintah yaitu bertugas melindungi, menjaga
dan member fasilitas. Cirri-ciri dari system ekonomi liberal kapitalis yaitu :
·
Masyarakat diberi kebebasan dalam
memiliki sumber-sumber produksi
·
Pemerintah tidak ikut campur secara
langsung dalam kegiatan ekonomi
·
Masyarakat terbagi menjadi golongan yaitu
golongan sumber daya produksi dan pekerja
·
Pasar merupakan dasar setiap tindakan
ekonomi
·
Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
Sistem ekonomi Liberal juga memiliki kelebihan dan
kekurangan seperti : timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat,
kegiatan ekonomi menjadi cepat maju sedangkan kekurangannya adalah persaingan
bebas yang tidak sehat, dan banyak terjadi monopoli masyarakat dll.
5.
Era
Kependudukan Jepang
Jepang pertama kali
datang ke Indonesia pada tahun 1942 dan berakhir pada tahun 1945. Tujuan jepang
datang yaitu untuk memenuhi minyak bumi.
Pada saat kependudukan Jepang perekonomian Indonesia
bercorak ekonomi perang dengan cirri adanya pengaturan, pembatasan dan
penguasaan faktor produksi. Pada bidang perbank Jepang melikuidasi bank-bank
peninggalan Jepang. Dan kemudian mendirikan bank-bank sendiri. Jepang juga menjajikan kemerdekaan kepada Indonesia
namun hal tersebut merupakan siasat Jepang mengsploitasi SDA Indonesia.
6.
Cita
Cita Ekonomi Merdeka
Cita cita sesungguhnya
bangsa Indonesia adalah suatu Negara bukan hanya merdeka dari jajahan bangsa
lain tetapi juga merdeka dari kemiskinan, kebodohan, penjajahan terselebung dan
keterbelakangan ekonomi.
Dengan melimpahnya SDA seharusnya bangsa Indonesia
dapat menjadi bangsa yang mendominasi perekonomian secara global.
7.
Ekonomi
Indonesia Setiap Periode Pemerintahan
Orde
Lama
Dimulainya masa orde
baru yaitu pada tahun 1945-1968. Pada masa ini tidak lepas dari sosok
Ir.Soekarno. pada orde lama juga menyangkut sistem ekonomi liberal ke sistem
ekonomi komando
Beberapa kebijakan yang diambil antara lain:
·
Nasionalisasi Bank Java menjadi Bank
Indonesia
·
Mengamankan usaha yang menyangkut harkat
hidup orang banyak
Namun seluruh program Soekarno kandas yang
disebabkan oleh:
·
Situasi politik yang diwarnai manuver
dan sabotase
·
Adanya kekuasaan antar elit politik di
tingkat Nasional
·
Pribumi yang tidak memiliki jiwa yang
tangguh
Orde
Baru
Masa orde baru yaitu
pada masa Ir.Soekarno, pada 11 Maret 1966 hingga tahun 1998. Keadaan politik
ekonomi di Indonesia masih labil karena ketatnya persaingan diantara
kelompok-kelompok politik
Pada tahun 1984 Indonesia berhasil mencapai
swasembada beras selain menitikberatkan pada sector Industri ekspor, industry
tenaga kerja, industry pertanian dll. Namun berdampak negative juga terhadap
lingkungan dan pencemaran dan perbedaan golongan antar kelompok semakin tajam.
Reformasi
Ditandai dengan
pemerintahan Bj.Habibie, pada masa ini terjadi perubahan kebijakaan ekonomi. Pada
masa pemerintahan Bj. Habibie ditandai dengan adanya kerjasama dengan Dana
Moneter internasional untuk membantu proses pemulihan ekonomi, dan juga mulai
menerapkan independensi Bank Indonesia. Pada masa Bj. Habibie nilai tukar
rupiah naik pada level 6500.
Pada masa K.H Abdurrahman Wahid, terjadi perbaikan
dalam perekonomian yaitu pertumbuhan PDB yang mulai positif, laju inflansi dan
tingkat suku bunga yang rendah sedangkan hubungan dengan IMF kurang baik karena
amandemen UU no.23 tahun 1999 mengenai BI, makin rumitnya persoalan ekonomi.
Pada masa Megawati Soekarnoputri terjadi masalah
yang sangat mendesak. Kebijakan kebijakan untuk mengatasi persoalan ekonomi
yaitu menunda pembayaran utang, kebijakan privasi BUMN. Di masa ini juga
mengalami banyak perbaikan, seperti berdirinya KPK
Pada masa Susilo Bambang Yudhoyono, pada masa ini
terjadi kebijakan yang controversial yaitu mengurangi subsidi BBM, kebijakan
BLT bagi masyarakat miskin. Pemerintah Indonesia bersatu jilid 2 yaitu dengan
adanya master plan percepatan dan perluasaan pembangunan ekonomi.
Dengan demikian perekonomian Indonesia sudah
memperihatkan peningkatan yang signifikan, banyaknya Negara pada saat ini
mengalami krisis global namun tidak dengan Negara Indonesia. Walaupun Indonesia
masih dapat bertahan hendaknya pemerintah dan seluruh rakyat sadar untuk
memperbaiki perekonomian Indonesia menuju arah yang lebih baik lagi, dengan
memberantas KKN, memangkas pengeluaran pemerintah, dan lebih memperhatikan
rakyat demi terciptanya kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pada intinya
kerjasama sangatlah dibutuhkan bangsa untuk mewujudkan tujuan.
Sumber:
http://elconquistador123.blogspot.co.id/2014/12/makalah-sejarah-ekonomi-indonesia.html
0 komentar:
Posting Komentar