NERACA PEMBAYARAN, ARUS MODAL MASUK
DAN UTANG LUAR NEGERI
A.
Neraca Pembayaran
Perekonomian
terbuka sangat membantu negara yang maju maupun negara berkembang.
Salah satu cara dengan
melakukan hubungan internasional yang berupa perdagangan antar negara yang
satu dengan negara yang lain. Perdagangan tersebut dapat terlihat dari adanya
pertukaran barang/jasa, investasi yang dapat mengakibatkan adanya aliran masuk
modal dan aliran keluar modal dan dapat berupa penanaman modal asing didalam
negeri, serta bantuan dapat berupa hibah atau pemberian hadiah. Namun untuk
melakukan hubungan internasional diperlukan
adanya satuan mata uang karena
mata uang tiap negara berbeda-beda. Aimon (2013) mata uang kedua negara
harus dikonversikan ke dalam satuan mata uang lain dengan satuan nilai tukar yang disebur kurs.
Transaksi internasional yang
terjadi harus dicatat
kedalam sebuah neraca pembayaran
Menurut IMF dalam Hadi
(2002) neraca pembayaran adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis
tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang atau jasa,
transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan
penduduk luar negeri (rest of the world) untuk
suatu periode waktu tertentu. Batiz dan Batiz (1994) menyatakan neraca
pembayaran merupakan suatu catatan atas semua transaksi antara penduduk
domestik dan warga negara asing untuk periode tertentu, biasanya dalam satu tahun.
Neraca pembayaran internasional (Balance
Of Payment) adalah catatan yang tersusun
secara sistematis mengenai seluruh transaksi ekonomi internasional yang
dilakukan oleh penduduk negara yang satu dengan penduduk negara yang lain dalam
jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun (Nopirin, 2010). Neraca pembayaran
terdiri dari 5 komponen utama yaitu : (1) Neraca Transaksi Berjalan;
(2).Neraca Modal; (3). Neraca Finansial; (4). Selisih Perhitungan Bersih; dan (5). Lalu
Lintas Moneter. Setiap komponen di catat dengan menggunakan sistem pencatatan
ganda (double entry bookkepping system).
Pencatatan dilakukan dengan system double entry book keeping yaitu dengan
menggunakan debit dan kredit. Fitri (2014)
pencatatan ini dicatat
ke dalam entry yang
berbeda namun nilai sama, dimana satu sisi tercatat sebagai debit
dan satu sisi tercatat sebagai kredit sebagaimana pembukukan umum dicatat. Dari hasil transaksi yang dicatat akan
menghasilkan nilai-nilai baik
yang surplus ataupun defisit. Dimana nilai surplus
berarti nilai ekspor
lebih besar daripada
nilai impor dan aliran masuk modal lebih besar daripada
aliran keluar modal.
Sebaliknya defisit berarti
nilai ekspor lebih kecil
daripada nilai impor dan aliran
masuk modal lebih kecil daripada
aliran keluar modal.
Krugman dan Obstfeld (2003),
neraca pembayaran suatu negara mencatat setiap transaksi pembayaran maupun
penerimaan. Setiap transaksi pembayaran di catat dalam neraca pembayaran
sebagai transaksi debet and diberi tanda negative (-). Setiap transaksi
penerimaan di catat dalam neraca pembayaran sebagai transaksi
kredit dan diberi
tanda (+), dengan total debit dan kredit yang telah diestimasi oleh
suatu negara maka akan dapat diketahui apakah sebuah negara berada dalam posisi
surplus ataupun defisit.
Neraca pembayaran dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Neraca berjalan, merupakan taksiran internasional terhadap pertukaran barang
dan jasa sebuah negara. Saldo pertukaran tersebut (balance of trade) merupakan
perbedaaan antara jumlah ekspor dan jumlah impor
barang dan jasa. Saldo barang dan jasa juga termasuk
jumlah bersih dari pembayaran bunga dan deviden yang dibayarkan oleh investor
asing dari investasi asing, demikian juga dengan transaksi yang dilakukan oleh
turis asing dan transaksi-transaksi lainnya. Unsur dari current account juga termasuk unilateral
transfer yang ada kaitannya dengan hadiah dari pemerintah (private gift) dan donasi (grant)
2.
Neraca
Modal, mencatat semua transaksi international yang melibatkan
berbagai macam instrumen keuangan. Transaksi tersebut dapat terdiri dari
investasi international, baik untuk jangka pendek dan jangka panjang seperti Foreign Direct Investment dan pembelian
surat berharga, saham yang dibeli oleh investor asing (financial account), aset keuangan dan liabilitas.
Dalam perekonomian suatu negara cadangan
devisa memegang peran
yang sangat penting
untuk melakukan transaksi internasional. Cadangan devisa (foreign exchange reserves) adalah
simpanan dari bank sentral dan otoritas moneter. Cadangan devisa yang pada
umumnya digunakan untuk membiayai kegiatan ekspor dan impor barang dan jasa,
pembayaran hutang, serta untuk intervensi di pasar valuta asing. Intervensi ini
dilakukan oleh pemerintah bertujuan menstabilkan nilai tukar Rupiah
terhadap mata uang asing (Dollar).
Tara
(2012), Nilai tukar atau kurs (Exchange
rate) adalah nilai per unit mata uang suatu negara dinilai dengan mata uang
negara lain. Atau dengan kata lain kurs secara langsung adalah harga mata uang
domestik yang dinilai dengan mata uang asing misalnya beberapa Rupiah setara
dengan satu Dollar (USD/Rp), secara langsung dari negara Indonesia. Sedangkan
secara tidak langsung beberapa Dollar AS setara dengan satu Rupiah (Rp/USD),
secara tidak langsung dari negara Indonesia.
Nilai tukar yang berlaku diatur kedalam
sistem kurs yang berlaku. Indonesia sudah tiga kali menerapkan sistem kurs
untuk membantu stabilnya nilai tukar Rupiah (kurs). Untuk tetep menjaga
kestabilan nilai tukar Rupiah maka perlu adanya intervensi secara tidak
langsung oleh pemerintah dengan menggunakan cadangan devisa.
Sistem
Kurs Sistem
Kurs Tetap
negara yang menerapkan mengikuti
ketentuan sistem kurs dengan menentukan batas kurs yang berlaku (batas atas
diatas keseimbangan, dan batas bawah dibawah keseimbangan). Istiqomah (2011),
Sistem moneter ini dibuat konstan atau diperbolehkan berfluktuasi namun pada
batas- batas yang sudah
ditetapkan. Dalam sistem ini pemerintah berperan aktif melakukan
intervensi di pasar valas. Jika terjadi
surplus yang semakin
meningkat maka pemerintah harus berperan untuk membeli valuta yang melebihi
batasanya dan begitu sebaliknya jika terjadi defisit, maka pemerintah harus menjual valuta asing agar tetap stabil
keseimbangannya di pasar valas.
Kurs Mengambang Terkendali
Pada sistem kurs mengambang terkendali secara keseluruhan diserahkan kepada mekanisme pasar dengan adanya campur tangan pemerintah. Sistem kurs ini
tidak sepenuhnya murni berasal dari
penawaran dan permintaan dipasar valas, bahkan dikendalikan oleh aturan sistem
yang diatur dan mempunyai batas serta memelurkan cadangan devisa guna
mengintervensi di pasar valuta asing. Namun dibiarkan naik dan turun tapi secara terkendali.
Kurs
Mengambang Bebas
Admaja (2014), Sistem kurs ini
pemerintah tidak lagi melakukan intervensi dan membiarkan kekuatan tarik
menarik permintaan dan penawaran di pasar valas. Tingkat surplus berkembang
bebas tanpa batas, bila naik maka akan naik dan bila turun maka akan turun
tanpa adanya pembatasan. Pada sistem ini, Bank Indonesia emngantisipasi baik secara
spot
maupun forward yang sementara dapat menstabilkan nilai tukar.
Penghapusan intervensi bertujuan untuk
mengurangi dampak negative dari kegiatan spekulatif terhadap Rupiah. Namun
kegiatan intervensi masih tetap dilakukan oleh pemerintah untuk menstabilkan
nilai tukar.
B. Arus
Modal Masuk
Aliran modal masuk (capital inflows)
biasanya diartikan sama dengan investasi. Namun ada juga yang mendefinisikannya
sebagai perubahan neto hutang (indebtedness) internasional sektor publik dan
sektor swasta dalam suatu periode waktu tertentu, yang direfleksikan melalui
perubahan posisi neraca modal dan finansial (capital and financial accounts)
dalam neraca pembayaran (balance of payment)
Apabila transaksi neraca modal dalam neraca pembayaran
suatu negara menunjukkan posisi surplus berarti terjadi aliran modal masuk neto
(net capital inflow) ke negara tersebut. Aliran modal masuk cenderung menambah
cadangan devisa sehingga memperbaiki kinerja neraca pembayaran. Peningkatan
cadangan devisa menyebabkan nilai tukar mata uang negara penerima mengalami
penguatan (apresiasi). Sebaliknya, defisit transaksi modal menunjukkan
terjadinya aliran modal bersih ke luar negeri (net capital outflows). Apabila
hal ini terjadi, aliran cadangan devisa ke luar negeri meningkat yang
selanjutnya akan memperburuk neraca pembayaran dan diikuti dengan
terdepresiasinya nilai tukar mata uang negara itu.
Aliran modal masuk pada dasarnya dapat dibedakan atas
aliran modal masuk swasta(Private Capital Inflows) dan aliran modal masuk sector
public (Official Capital Inflows). Aliran modal swasta terdiri atas investasi
atau penanaman modal asing langsung (Foreign Direct Investment,FDI), investasi
portofolio (Portfolio Investment) dan Aliran modal (Investment) lainnya. Sedangkan
aliran modal sector public diantaranya meliputi pinjaman luar negeri
pemerintah, baik pinjaman bilateral (Government to Government) maupun pinjaman
multilateral yang bersumber dari lembaga keuangan internasional.
.
Pemicu Aliran Modal Masuk
1.
Faktor-faktor yang bersumber dari
kekuatan atau dinamika eksternal, atau yang lebih dikenal dengan push factors,
misalnya tingkat bunga yang lebih rendah yang sekaligus merefleksikan rendahnya
rates of return atas investasi di negara-negara industri. Akibatnya,
modal/investasi akan bergerak menuju negara-negara yang menawarkan tingkat
bunga (peluang profit) yang lebih tinggi. Selain itu, aliran modal masuk bisa
juga distimulus oleh perubahan regulasi/aturan yang memberikan insentif bagi
diversifikasi investasi portfolio di pusat-pusat keuangan internasional
2.
Faktor-faktor internal atau pull
factors, terutama yang berkaitan dengan pengaruh kebijakan domestik,
diantaranya keberhasilan dalam melakukan program stabilisasi inflasi, program
reformasi yang berorientasi pasar yang meliputi liberalisasi pasar modal dan perdagangan,
dan kebijakan-kebijakan kelembagaan yang menyebabkan peningkatan yang credible
dalam rates of return investasi.
Dampak Negatif Aliran Modal Masuk
Aliran modal yang
melintas batas Negara (Across National Borders) memberikan peluang untuk
mencari keuntungan (Rate Of Returns) yang paling tinggi. Selain itu, aliran
modal yang tidak dibatasi juga memberikan beberapa keuntungan lainnya. Yaitu :
mengurangi resiko yang dihadapi oleh pemilik modal mealui diversifikasi pinjaman
dan investasi, integrasi pasar modal internasional memberikan kontribusi bagi
penyebaran praktek tata kelola terbaik, aturan akuntansi dan aturan-aturan
hukum dan mobilitas modal global membatasi ruang bagi pemerintah untuk menempuh
kebijakan-kebijakan yang buruk dan tidak propasar.
Pendapat senada juga dikemukakkan oleh Willamson (1995) yang menyatakan bahwa aliran modal selain membantu mendorong investasi ke tingkkat yang lebih optimal, juga memungkinkan tabungan di masing-masing Negara (Home dan Host Country) didistribusikan dengan cara yang lebih bermanfaat, serta menyebabkan terbukanya sistem keuangan domestic terhadap kompetisi internasional yang lebih ketat. Aliran modal yang bebas melewati batas Negara membuka peluang bagi perusahaan untuk beroperasi di luar negeri sehingga memungkinkan erlangsungnya proses transmisi teknologi dan intellectual property. Berdasarkan pengalaman Negara-Negara berkembang, aliran modal masuk selain memberikan manfaat juga membawa dampak negative bagi kinerja besar-besaran ekonomi makro di Negara penerima, antara lain :
Pendapat senada juga dikemukakkan oleh Willamson (1995) yang menyatakan bahwa aliran modal selain membantu mendorong investasi ke tingkkat yang lebih optimal, juga memungkinkan tabungan di masing-masing Negara (Home dan Host Country) didistribusikan dengan cara yang lebih bermanfaat, serta menyebabkan terbukanya sistem keuangan domestic terhadap kompetisi internasional yang lebih ketat. Aliran modal yang bebas melewati batas Negara membuka peluang bagi perusahaan untuk beroperasi di luar negeri sehingga memungkinkan erlangsungnya proses transmisi teknologi dan intellectual property. Berdasarkan pengalaman Negara-Negara berkembang, aliran modal masuk selain memberikan manfaat juga membawa dampak negative bagi kinerja besar-besaran ekonomi makro di Negara penerima, antara lain :
1.
Memburuknya defisit transaksi berjalan
dalam neraca pembayaran negara penerima, sebagai konsekuensi dari kewajiban
pembayaran jasa-jasa atas penggunaan modal asing, seperti bunga utang luar
negeri dan repatriasi keuntungan perusahaan asing yang beroperasi di negara
itu. Karena itu, dapat dikatakan bahwa aliran modal masuk di satu sisi
mengakomodasikan kepentingan transaksi berjalan untuk menutup defisit (deficit
filling) melalui neraca modal, sementara di sisi lain memengaruhi defisit transaksi
berjalan (deficit making)
2.
Berakselerasinya pertumbuhan jumalh
uang beredar, karena melalui proses multiplier menyebabkan berekspansinya uang
inti (high powered money), baik dalam bentuk cadangan maupun dalam kredit
perbankan. Hai ini pada gilirannya menimbulkan tekanan infansi (Pull Demand
Inflantion) di negara penerima.
3.
Berapresiasinya nilai tukar mata uang
negara penerima, terutama terhadap US Dollar. Respon nilai tukar riell terhadap
pergerakan modal masuk ini sangat ditentukan oleh komposisi permintaan agregat
di negara penerima, diantaranya investasi dan konsumsi sektor publik. Semakin
kontraktif konsumsi sektor publik pada saat modal mengalir masuk ke negara itu,
maka nilai tukar akan berapresiasi, vice versa, ceteris paribus.
C. Utang Luar Negeri
Utang luar negeri Indonesia adalah utang luar negeri
pemerintah, bank sentral dan swasta (Bank Indonesia). Utang luar negeri
pemerintah adalah utang yang dimiliki oleh pemerintah pusat, terdiri dari utang
bilateral, multilateral, fasilitas kredit ekspor, komersial, leasing dan Surat
Berharga Negara yang diterbitkan diluar negeri dan dalam negeri yang dimiliki
oleh bukan penduduk.
Pinjaman terdiri dari :
1.
Pinjaman Luar Negeri
World
Bank, Asian Development Bank, Islamic Development Bank dan kreditor bilateral
(Jepang, Prancis dll) serta kredit Ekspor
- Pinjaman program : Budget dan pencairannya dikaitkan dengan pemenuhan Policy Matrix di bidang kegiatan untuk mencapai MDGs (Pengentasan Kemiskinan, pemberantasan Korupsi), Pemberdayaan Masyarakat, policy terkait dengan climate dan infrastruktur.
· Pinjaman proyek : Pembiayaan proyek infrastruktur di berbagai
sector
(Perhubungan, energy, dll) proyek dalam rangka pengentasan kemiskinan (PNPM)
(Perhubungan, energy, dll) proyek dalam rangka pengentasan kemiskinan (PNPM)
2.
Pinjaman dalam Negeri
Peraturan Pemerintah (PP) No.54 Tahun 2008 Tentang Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah Berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pemerintah Daerah, untuk membiayai kegiatan dalam rangka pemberdayaan industry dalam neger dan pembangunan infrastruktur untuk pelayanan umum, kegiatan investasi menghasilkan penerimaan.
Peraturan Pemerintah (PP) No.54 Tahun 2008 Tentang Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah Berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pemerintah Daerah, untuk membiayai kegiatan dalam rangka pemberdayaan industry dalam neger dan pembangunan infrastruktur untuk pelayanan umum, kegiatan investasi menghasilkan penerimaan.
Dampak Utang Luar Negeri
Berikut ini beberapa dampak utang luar Negeri pada Negera berkembang :
1.
Bantuan utang luar negeri justru memperlambat pertumbuhan
sehubungan dengan adanya substitusi terhadap investasi dan taungan dalam negeri
dan besarnya defisit neraca pembayaran Negara-negara berkembang.
2.
Memperlebar kesenjangan standars hidup antara si kaya dan si
miskin di Negara-Negara dunia ketiga.
3.
Menghambat pertumbuhan dengan semakin terkurasnya tabungan
dan buruknya distribusi pendapatan
4.
Memperlebar kesenjangan tabungan dan devisa yang ada dan menciptakan
kesenjangan baru seperti kesenjangan antara kota dan desa atau modern dan
tradisional
5.
Menciptakan kaumbirokrat yang korup, mematikan inisiatif
danmenciptakan mental pengemis bagi Negara penerima
Mankiw, G Gregory.2006. Makroekonomi,Jakarta: Erlangga PT.
Gelora Aksara Utama
Rahardja, Prathama. (2001). Pengantar
Ilmu Ekonomi, Jakarta: Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia
Nopirin, 2010. Ekonomi Internasional
edisi 3. Yogyakarta: BPFE, 2010.
ISTIQOMAH, 2011. Analisis Perilaku
Kurs Rupiah (IDR) Terhadap Dollar
Amerika (USD) Pada Sistem
Kurs Mengambang Bebas
Di Iindoneisa Periode
1997.3 – 2011.4
0 komentar:
Posting Komentar